Mengasah Keterampilan Santri Pondok Pesantren Al Fattah
Pondok pesantren Al Fattah dikenal sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam yang memiliki tradisi kuat dalam mengasah keterampilan santri. Keterampilan tersebut tidak hanya terbatas pada keilmuan agama, tetapi juga meliputi keterampilan praktis seperti pertanian, tata boga, dan kerajinan tangan.
Menurut KH. Ahmad Sahal, seorang ulama dan pendiri pondok pesantren Al Fattah, mengasah keterampilan santri merupakan bagian integral dari pendidikan Islam. Beliau pernah mengatakan, “Keterampilan adalah amalan yang dilakukan dengan tangan, sedangkan ilmu adalah amalan yang dilakukan dengan hati. Keduanya harus seimbang dalam pendidikan santri.”
Dalam pondok pesantren Al Fattah, para santri diajarkan untuk mengasah keterampilan mereka melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Misalnya, dalam program pertanian, santri belajar menanam dan merawat tanaman organik, serta mempelajari teknik pengolahan hasil pertanian. Hal ini sejalan dengan pendapat Dr. H. Syamsul Anwar, seorang pakar pendidikan, yang menyatakan bahwa keterampilan praktis sangat penting dalam membentuk karakter dan kepribadian seseorang.
Tidak hanya itu, keterampilan tata boga juga menjadi fokus dalam pendidikan di pondok pesantren Al Fattah. Para santri diajarkan cara memasak makanan sehat dan bergizi, serta tata cara penyajian yang baik. Menurut Ustadzah Fitri, seorang guru di pondok pesantren Al Fattah, “Keterampilan tata boga tidak hanya berguna dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT.”
Selain itu, keterampilan kerajinan tangan juga menjadi bagian penting dalam pendidikan di pondok pesantren Al Fattah. Santri diajarkan untuk membuat berbagai macam kerajinan seperti anyaman bambu, kerajinan batik, dan lain sebagainya. Menurut KH. Arief Rahman, seorang pengasuh pondok pesantren Al Fattah, “Kerajinan tangan adalah salah satu cara untuk melatih ketelitian dan kreativitas santri.”
Dengan mengasah keterampilan santri melalui program-program yang ada di pondok pesantren Al Fattah, diharapkan para santri dapat menjadi generasi yang mampu berkontribusi secara positif dalam masyarakat. Sebagaimana yang dikatakan oleh KH. Ahmad Sahal, “Santri yang memiliki keterampilan yang baik akan mampu menjadi agen perubahan yang membawa manfaat bagi umat dan bangsa.”